Majalah Al Itqon

Keputusan Memilih SMPIT ALITQON

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh : Mama Shobiroh, S.Pd
(Wali murid Zain Fadilla (VIII Buya Hamka) dan Muhamad Rizqi Febrian ( II Salman Al Farisyi )

Sekolah adalah tempat belajar yang merupakan cara untuk  mengubah nasib, demikian kutipan yang saya ingat dari seorang “Renald Kasali”. Menurut saya, belajarbukan hanya sekadar mengubah nasib melainkan pilihan perjalanan hidup seseorang, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Bukan cuma untuk dirinya, tapi juga orang tua, saudara, dan orang – orang terdekatnya, serta untuk nusa, bangsa dan agama. Pendidikan yang menyeluruh harus bisa mempersiapkan anak untuk hidup baik di dunia maupun akhirat nanti. Inilah alasan pertama saya mengapa saya memilih SIT Al ITQON  untuk anak-anak saya.

 

Memilih sekolah bagi saya sebagai orang tua berarti memilih tempat anak-anak mendapatkan modal dasar untuk mengenali dan membuka potensi dirinya kelak. Selain belajar, kemampuan dasar seperti membaca dan berhitung merupakan salah satu pelajaran terpenting.Sekolah adalah tempat untuk mempelajari cara berinteraksi dengan sesama, baik teman-teman sebaya maupun dengan guru. Setiap orang tua biasanya memiliki harapan spesifik mengenai buah hatinya, misalnya agar sang anak menjadi pejuang keadilan sosial cilik (Social Justice Warrior alias SJW) atau menjadi Nadiem Makarim bagi Generasi Z. Namun yang diinginkan setiap orang tua dalam proses pembelajaran di sekolah kurang lebih sama, yaitu iklim belajar yang sehat dan merangsang tumbuh kembang fungsi kognitif dan sosial anak.

 Secara prosedural, SIT AL ITQON sudah menyediakan iklim belajar yang mewadahi keindonesiaan dan keislaman bagi peserta didiknya. Mempraktikkan ajaran agama dengan disiplin telah diselenggarakan dan dilakukan dengan menjaga kesantunan sosial dengan tidak mempertajam perbedaan dengan sesama. Fasilitator yang muda dan cakap serta berdedikasi yang tinggi telah mampu mentransfer ilmu  kepada peseta didiknya untuk mengeksplorasi berbagai pemikiran dan tafsir dalam beragama. SIT AL ITQON menggunakan berbagai macam cara edukasi melalui KBM yang menyenangkan. Metode Pembelajaran yang dipakai fasilitator dalam menyampaikan materi juga telah sesuai dengan kurikulum yang berbasis karakter, seperti KBM yang dilaksanakan di alam terbuka, penyediaan fasilitas proyektor, yang otomatis KBM bisa dilaksanakan dengan metode Basic Learning, Problem Leaning, saintifik dan lain-lain. Selain itu, menyikapi situasi dan kondisi saat ini  adanya wabah covid 19 pun SIT AL ITQON memberikan solusi yang tepat untuk pembelajaran online. Setiap harinya fasilitator dengan sigap menyiapkan pembelajaran kepada peserta didiknya. Anak – anak di rumah tetap melaksanakan KBM sesuai dengan jadwal, sehingga pembelajaran dan penialaian pun tetap berjalan pada situasi social distancing saat ini.

 SIT AL ITQON  tidak hanya mengembangkan aspek akademiknya, tetapi juga aspek spiritual dan mentalnya. Pendidikan Agama Islam memiliki porsi yang lebih banyak dibanding sekolah lainnya. Di SIT AL ITQON mengajarkan anak membaca dan menghafal Al Quran. Jadi, sejak dini anak sudah diajarkan berkomunikasi dengan Tuhan-Nya. Mereka juga diajarkan sejarah para Nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW. Inilah metode pembelajaran dalam Quran, menceritakan kepada kita masa lalu untuk diambil pelajarannya.

Program pengembangan karakter soft skillyang sangat menentukan kesuksesan seseorang juga sudah diterapkan dengan baik di SIT AL ITQON, setiap pekannya. Program soft skill yang ada di SIT AL ITQON salah satunya adalah program sosial untuk membantu sesama yang mengalami musibah, baik skala nasional maupun international. Paling utama di SIT AL ITQON adalah kegiatan Pramuka, salah satu kegiatan di sekolah yang memiliki lembaga atau tautan hingga ke tingkat internasional sehingga anak-anak dibangun wawasannya untuk berpikir secara global. Penghargaan demi penghargaanpun telah dicapainya. Sangat membanggakan khususnya buat saya, dan terutama untuk kemajuan SIT AL ITQON.

 Hal-hal yang sudah dipaparkan adalah alasan objektif saya sebagai orang tua memilih SIT AL ITQON sebagai sekolah pilihan. Apabila kita menyekolahkan anak-anak kita di sekolah berbasis agama, besar kemungkinan mereka berada di zona eksklusif. Mereka akan bergaul dan menjalankan ritual keagaaman dengan orang-orang yang segolongan. Untuk Indonesia yang mulai terkotak-kotak karena politik identitas, saya memandang perlunya intervensi pada lingkungan tempat anak-anak kita dididik dan belajar. Dunia semakin kecil dengan globalisasi; pengalaman menjadi manusia yang siap berinteraksi dengan mereka yang berlatar berbeda menjadi kebutuhan yang semakin krusial.

Berita Populer