20 Desember 2018 - Untuk inovasi program sekolah di SIT AL ITQON Balaraja, maka dibentuk satu tim yang bertujuan untuk mengadakan studi banding inovasi program sekolah. adapun sekolah yang kami tuju adalah SMPN 2 Tigaraksa. Dari hasil studi banding tersebut, tim kami menyimpulkan untuk membuat tata tertib program tersebut :
TATA TERTIB KURASSAKI SIT AL ITQON
1. Seluruh siswa/santri wajib membawa tempat makan dan minum
2. Seluruh siswa/santri wajib membawa sapu tangan
3. Tidak diperbolehkan membuang sampah dikelas atau lingkungan sekolah/pesantren
4. Tidak diperbolehkan membawa bekal yang menggunakan plastik
5. Kantin hanya dibuka pada saat jam istirahat
Siswi SMPN 2 Tigaraksa menunjukan wadah untuk jajanan mereka
Tim Kurassaki SIT Al Itqon berpose bersama Para Duta Di SMPN 2 TIGARAKSA
Demikian juga untuk tata tertib siswa dan pedagang dikantin yaitu :
PERATURAN KANTIN AL ITQON :
1. Pedagang wajib melaksanakan piket harian kantin
2. Pedagang wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan ketertiban kantin.
3. Menjual makanan yang higienis, bersih dan halal
4. Tidak melayani pembeli pada saat jam belajar.
5. Tim KURASSAKI berhak untuk mengontrol kualitas (kebersihan, sehat, halal) makanan
6. Pedagang wajib menyiapkan plastik sampah.
Inovasi program sekolah “KURASSAKI” yang dilaksanakan di SMPN 2 TIGARAKSA. merupakan inovasi pembelajaran sebagai wujud kesadaran bagi siswa secara maksimal, dan sebagai komitmen sekolah yang mengacu ke manajemen mutu. Program ini dapat pula membatu program-program yang lainnya.
Siswa/i yang datang akan diperiksa kelengkapan mengenai wadah untuk jajanan mereka.
Bagi siswa/i yangbtidak membawanya akan dicatat namanya dan diberikan hukuman sebagai mana yang sudah diumumkan tentang peraturan dan tata tertib kurassaki.
Suasana jajan para siswa saat istirahat pertama
Siswa diminta agar memindahkan jajanan mereka kewadah milik mereka masing-masing, Setelahnya sampah tersebut dikembalikan lagi kepada penjual untuk dibuang.
Setelah selesai jajan di kantin, siswa diharuskan mencuci tangan serta wadah yang mereka pakai untuk menaruh jajanan tersebut